Menjemput Impian


"Menjemput Impian" mungkin itu cuma dua kata yang pernah di baca sebelumnya atau mungkin hanya sebuah lirik lagu yang di alunkan band yang cukup terkenal di Indonesia pada era remaja saat ini masih bermain lompat tali atau bermain petak umpet.

Pengibaratan menjemput impian sebenernya sudah di dengarkan sejak kita masih belum bisa berjalan, pasti orang tua kita sering bertanya "kalo udah gede mau jadi apa hayo???"
Dan sampai sekarangpun pertanyaan itu masih ada dalam keseharian kita, namun bedanya hari ini pertanyaan itu timbul dari diri kita sendiri.



Kalau hanya sekedar bertanya sihh semua orang pasti bisa, namun bagaimana membuat jawaban dari pertanyaan tersebut menjadi sebuah tindakan, itu yang sulit.

Menjawab pertanyaan tersebut mungkin kalo di ibaratkan sih seperti orang yang berjalan ingin ke sesuatu tempat yang dimana banyak kerikil atau bebatuan yang bisa menghalangi jalanmu. Tapi masalahnya jalan sekarang mana sihh yang banyak kerikilnya? sekarang jalan udah banyak yang di aspal bebatuan yang dulu jadi penghalang langkah berubah jadi mobil yang besar yang punya prinsip sama dengan kerikil, ya benar sebagai penghalang langkahmu.


Ada banyak jalan dan cara menuju roma, ada banyak jalan dan cara yang bisa di ambil untuk menjemput impianmu, tapi tetep kerikilnya di ganti mobil ya biar lebih modern.

  1. Ada orang yang sengaja menyebrangi jalan menuju impiannya di ibaratkan dengan orang yang menyebrang melewati Zebra Cross. Orang ini menuju impiannya secara hati hati dan penuh perhitungan dia selalu waspada apakah di tengah jalannya nanti ada mobil penghalang atau tidak dan dia tetap rela untuk mundur terlebih dahulu untuk menunggu mobil penghalang lewat.
  2. Ada orang yang menjemput impiannya ibarat orang yang menyebrang jalan penuh sesak mobil tanpa melewati zebra cross. Ini adalah orang yang nekat dan tidak peduli akan hidupnya sendiri dan keselamatan orang lain yang penting impiannya tercapai.
  3. Ada juga orang yang menjemput impiannya ibarat menyebrangi jalan yang sepi tanpa ada 1 pun mobil penghalang yang ada. Ini ibaratkan orang yang menjemput impian yang sudah terlalu umum dan sederhana.
  4. Ada orang yang menjemput impiannya ibarat orang yang menyebrangi jalan melewati tangga penyebrangan jalan. Ini ibaratkan orang yang menjemput impiannya dengan jalan pintas dan pemikiran yang baik. Cerdas, memang cerdas tapi dalam dunia nyata tangga penyebrangan jalan juga adalah tempat untuk orang bunuh diri karena putus asa tidak pernah sampai ke ujung jalan lainnya.
Nah sekarang mau seperti apa dirimu menjemput impianmu?

posted under |

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Diberdayakan oleh Blogger.

Followers


Recent Comments