Mau Jadi Raja?

Siapa coba yang gak pengen jadi raja?

Jaman sekarang jadi raja udah gak perlu istana lagi. Jadi raja juga gak harus berdarah biru, karena sekalipun darah kamu merah tetep aja bisa jadi raja.

Jaman sekarang jadi raja bukan sekedar pake mahkota emas. Atau buat kaum cowok, jadi raja di jaman sekarang sama sekali bukan karena selir yang banyak.

Terus gimana caranya jadi raja?

posted under | 0 Comments

Sebuah Kertas

Kopi yang dia pesan sama sekali tak tersentuh. Hampir setengah jam dibiarkannya kopi itu tetap pada tempatnya. Matanya yang berwarnya kecoklatan memandang kosong ke langit. Mungkin ia sedang menunggu sesesorang, pikirku.

Satu jam berlalu. Dan dia masih diam.

Jam dinding tua di sudut warung sedang bernyanyi merayakan pertemuan kedua jarumnya. Sudah hampir dua jam dia masih dengan pandangan kosong, perbedaannya adalah sekarang ia memandang kearah jalanan yang mulai sepi. Aku membawakannya kopi hangat sebagai pengganti kopi yang ia biarkan tak tersentuh. 

Dia melihat kearahku. Dan masih tetap diam.

"Aku mencari sesuatu. Bisa kah kau bantu?"

posted under | 2 Comments

HARUS YA?

"tuhan memang satu, kita yang tak sama" alunan lirik dan nada ini terus terngiang digendang telinga ku, sampai rasanya ingin pecah kepala ku mendengar kutipan lirik ini, arrrghhh....

debat dan debat, apa itu konsumsi hubungan kita setiap hari? aku cape kalau hari hari ku dengan mu di isi dengan obrolan tak bermutu yang mengatasnamakan EGO masing-masing dari kita, kapan kita bisa harmonis dan damai dalam setiap rajutan kasih yang kita buat? ada waktunya? kapan? beritahu aku sekarang juga...

apa aku pernah memaksamu untuk jadi sesuatu yang tidak kamu ingin kan? kalau pernah tolong kau bilang pada diriku, agar aku mengerti. bukan hanya diam seperti bohlam lampu disudut kamarku

apa aku harus membalas semua perlakuan mu padaku? semua bumbu ego yang kau masukan dalam racikan hubungan kita? apabila kau berteriak, menyakiti atau menyalahkanku aku harus melakukan hal yang sama padamu? apa harus?


apa kau ingat dulu? apa yang pernah kau lakukan di waktu itu? ketika kau hampir meninggalkan aku sendiri tanpa mu? dan apakah pernah kau berpikir dengan akalmu tentang perasaan aku ketika kau melakukan semua itu? sekarang kau datang menghampiri jiwaku sambil berkata "kau tak mengerti apa yang sedang kurasakan!" ~

posted under | 0 Comments

Menemukan Awal

"Manusia bisa mati, tapi mimpi tidak. Ingatan bisa hilang, tapi tulisan akan menguatkan. Kalau yakin, sebesar apapun keraguanmu pasti hilang."

Setiap ada hal-hal yang unik pasti saja tulisan ini tiba-tiba muncul di kepala. Rasanya langsung pengen banget buat nulis. Mulai dari note, jadi asumsi pribadi, lalu jadi paragraf dan akhirnya jadi cerita. Biarpun kayaknya simpel, ternyata itu bener-bener susah buat dilakuin. Banyak pikiran mulai mengganggu ketika awal nulis.




"Menulis adalah perjalanan panjang menemukan diri sendiri."

Untuk kedua kalinya tiba-tiba muncul  kalimat lagi waktu mulai frustasi buat nulis. Kalimat ini datang ibarat oase. Menyegarkan. Akhirnya jemari mulai berselancar dengan huruf yang menjadi kata lalu berbuah cerita.

"Ini tentang malam. Hujan sinar pijar lampu, sepi damai kehidupan, dan lantunan suara merdu mimpi kebebasan. Bebas." 

posted under | 2 Comments

Menjemput Impian


"Menjemput Impian" mungkin itu cuma dua kata yang pernah di baca sebelumnya atau mungkin hanya sebuah lirik lagu yang di alunkan band yang cukup terkenal di Indonesia pada era remaja saat ini masih bermain lompat tali atau bermain petak umpet.

Pengibaratan menjemput impian sebenernya sudah di dengarkan sejak kita masih belum bisa berjalan, pasti orang tua kita sering bertanya "kalo udah gede mau jadi apa hayo???"
Dan sampai sekarangpun pertanyaan itu masih ada dalam keseharian kita, namun bedanya hari ini pertanyaan itu timbul dari diri kita sendiri.

posted under | 0 Comments

Simple Think . . .?


"Hidup itu seperti roda, kadang diatas kadang dibawah."

Hai sobat, gimana perasaan lu kalau dengar atau baca kalimat diatas?
Kalian mesti pada mikir ini buat motivasi orang yang lagi terpuruk. Sebenernya engga sih, karena itu terlalu umum. Gimana kalo tiba-tiba orang yang lu kasih motivasi nanya, "kenapa harus kayak roda?" lu bakal jawab apa coba?

Kalau menurut gue sih hidup itu kejam, sobat. Masalah selalu aja dateng tiba-tiba. Aduh, malah sok bijak ya jadinya. Oke deh, biar ekstrim gue coba mendefinisikan kehidupan menurut gue aja ya.

"Hidup ini seperti diperkosa"

posted under | 0 Comments

Penghapus Ragu

Pagi itu aku terbangun dalam putaran waktu yang sama. Seperti biasa aku menghubungimu pagi itu
Sedikit khawatir aku mendengar suara yang terasa lembut mengalun masuk ke raga ini, namun ada yang berbeda dan aku tak tau apa perbedaan itu.

posted under | 0 Comments

Apa itu aku?

diam ku terpaku melihat kau berjalan ke arah ku, aku tak tahu apakah ini mimpi atau ini memang kisah nyata yang aku alami sekarang, sekarang aku tak peduli apakah ini mimpi atau tidak. persetan lah dengan semua pikiran hampa yang menjerumuskan ragaku ke lubang keputus asaan. 

yang aku tahu kini kau lah yang sekarang bisa melengkapi kepingan puzzle yang hilang dari relung hatiku, telah kudambakan hadir mu dalam gelap gulita mimpiku, ingin rasanya mimpi yang fana itu menjadi nyata diwaktu ku sekarang.

posted under | 0 Comments

Bukan Negeri Dongeng

"Stranger "
Mungkin kata yang tepat melukiskan kehadiranmu. Andai saja di balik kacamata hitam itu tertulis sebuah nama, pasti sudah aku teriakan dengan lantang agar kau menoleh. Mungkin itu hanya pikiran pujangga. Ini memang bukan negeri dongeng, tapi kenapa kau terlihat seperti seorang putri yang sedang berdiri di kamar istana nan tinggi jauh disana?



posted under | 2 Comments

Hujan Membawa Cerita

Hujan membawa cerita. Dingin kali ini berarti lain. Aku harus terus terpenjara di balik tirai hujan yang turun. Sore yang telah berlalu tak dapat membawa cerita indah bersama datangnya malam ini. Aku berlabuh di sebuah kebosanan tak berujung sehingga waktu hanya dapat tertawa sembari terus berlari meninggalkanku. Sendiri disini bukan aku tak memikirkan dirimu, namun bayangmu yang selalu menemaniku meskipun ragamu tak sedikitpun terlihat. Aku berharap lambaian tangan ini tak akan pernah lelah tuk terus menunggumu hingga hadir disini, menemaniku melewati hujan malam ini.
Wahai kasih dengarlah rintihan hatiku ini yang meraung-raung seperti orang gila karena caci maki omong kosong kehidupan birokrasi negeri ini, aku tak tahu apakah aku ini nyata untuk hadirnya dirimu didalam pelukku, disini bersamaku. Apakah aku si bodoh yang rela mengorbankan sedikit ruang didadaku untuk hadirnya dirimu? Apakah aku tolol karna menurunkan harga diriku seperti anjing budug dipinggir jalan hanya untuk mendapatkan perhatianmu kasih? Aku seperti rakyat kecil yang diterpa angin perubahan kehidupan. Tak peduli akan konsekuensi yang akan aku terima. Aku akan tetap menunggu dan sayang padamu.
Tapi aku akui itu semua tulus aku lakuakan semua hanya untuk dirimu. Aku mengaku hati ini memang tak akan pernah bisa jauh pergi darimu. Aku akui raga ini akan selalu menunggumu disini. Aku tau hanya dirimu yang bisa membawa pulang semua jutaan kerinduan yang aku titipkan hanya kepadamu.
Hujan kembali membawa cerita. Hampir dua jam berlalu aku masih menunggu. Mungkin menunggumu dengan bosan atau mungkin hanya sekedar menunggu hujan. Entah hujan atau dirimu. Aku masih tak mengerti mengapa selalu ada kamu di saat hujan. Sekelebat cahaya kunang-kunang yang aku pikir hampir punah  membawa satu kesimpulan yang mungkin sekedar lamunan.  Hingga hujan yang masih menyimpan ceritanya aku masih berpikir bahwa kau adalah hujan.
Hujan tak bisa di prediksi kapan datang, seperti dirimu yang tak akan pernah aku tau kapan datang.  Dan hujan selalu membawa cerita.    

posted under | 0 Comments
Postingan Lebih Baru Beranda
Diberdayakan oleh Blogger.

Followers


Recent Comments