Sebuah Kertas
HARUS YA?
Menemukan Awal
"Manusia bisa mati, tapi mimpi tidak. Ingatan bisa hilang, tapi tulisan
akan menguatkan. Kalau yakin, sebesar apapun keraguanmu pasti hilang."
Setiap ada hal-hal yang unik pasti saja tulisan ini tiba-tiba muncul di kepala. Rasanya langsung pengen banget buat nulis. Mulai dari note, jadi asumsi pribadi, lalu jadi paragraf dan akhirnya jadi cerita. Biarpun kayaknya simpel, ternyata itu bener-bener susah buat dilakuin. Banyak pikiran mulai mengganggu ketika awal nulis.
"Menulis adalah perjalanan panjang menemukan diri sendiri."
Untuk kedua kalinya tiba-tiba muncul kalimat lagi waktu mulai frustasi buat nulis. Kalimat ini datang ibarat oase. Menyegarkan. Akhirnya jemari mulai berselancar dengan huruf yang menjadi kata lalu berbuah cerita.
"Ini tentang malam. Hujan sinar pijar lampu, sepi damai kehidupan, dan lantunan suara merdu mimpi kebebasan. Bebas."
Menjemput Impian
"Menjemput Impian" mungkin itu cuma dua kata yang pernah di baca sebelumnya atau mungkin hanya sebuah lirik lagu yang di alunkan band yang cukup terkenal di Indonesia pada era remaja saat ini masih bermain lompat tali atau bermain petak umpet.
Pengibaratan menjemput impian sebenernya sudah di dengarkan sejak kita masih belum bisa berjalan, pasti orang tua kita sering bertanya "kalo udah gede mau jadi apa hayo???"
Dan sampai sekarangpun pertanyaan itu masih ada dalam keseharian kita, namun bedanya hari ini pertanyaan itu timbul dari diri kita sendiri.
Simple Think . . .?
"Hidup itu seperti roda, kadang diatas kadang dibawah."
Hai sobat, gimana perasaan lu kalau dengar atau baca kalimat diatas?
Kalian mesti pada mikir ini buat motivasi orang yang lagi terpuruk. Sebenernya engga sih, karena itu terlalu umum. Gimana kalo tiba-tiba orang yang lu kasih motivasi nanya, "kenapa harus kayak roda?" lu bakal jawab apa coba?
Kalau menurut gue sih hidup itu kejam, sobat. Masalah selalu aja dateng tiba-tiba. Aduh, malah sok bijak ya jadinya. Oke deh, biar ekstrim gue coba mendefinisikan kehidupan menurut gue aja ya.
"Hidup ini seperti diperkosa"
Penghapus Ragu
Apa itu aku?
diam ku terpaku melihat kau berjalan ke arah ku, aku tak tahu apakah ini mimpi atau ini memang kisah nyata yang aku alami sekarang, sekarang aku tak peduli apakah ini mimpi atau tidak. persetan lah dengan semua pikiran hampa yang menjerumuskan ragaku ke lubang keputus asaan.
yang aku tahu kini kau lah yang sekarang bisa melengkapi kepingan puzzle yang hilang dari relung hatiku, telah kudambakan hadir mu dalam gelap gulita mimpiku, ingin rasanya mimpi yang fana itu menjadi nyata diwaktu ku sekarang.
Bukan Negeri Dongeng
"Stranger "
Mungkin kata yang tepat melukiskan kehadiranmu. Andai saja di balik kacamata hitam itu tertulis sebuah nama, pasti sudah aku teriakan dengan lantang agar kau menoleh. Mungkin itu hanya pikiran pujangga. Ini memang bukan negeri dongeng, tapi kenapa kau terlihat seperti seorang putri yang sedang berdiri di kamar istana nan tinggi jauh disana?
Hujan Membawa Cerita
Blogroll
Blog Archive
About Me
- Unknown
Recent Comments